Seniman Coffee Ubud


Well, this is one of coffee dreams come true for me, actually, to visit Seniman Coffee in Ubud, Bali. Sebenarnya saya sudah menulis tentang tempat ini di blog satunya, but let me explain more here.
Udah lama banget pengen nyamperin si Seniman Coffee ini, tapi setiap ke Bali pasti entah nggak sempat atau nggak ada yang nemenin ke sana. So, kali ini saya bener-bener mengagendakan kunjungan ke Ubud buat ngopi di sini, dan kebetulan my beloved friends Widi, bisa nemenin ke sana.
Untuk para pecinta kopi, tempat ini memang bisa dibilang ‘surga kecil’, karena kopi yang dihasilkan citarasanya begitu fresh, nikmat ketika disesap dan meninggalkan jejak rasa kopi asli Indonesia di lidah yang tidak mudah untuk dilupakan. Saya beruntung sempat berkenalan dengan salah satu ownernya, David Sullivan yang kebetulan sedang ada di situ, orangnya ramah sekali. Dia menanyakan kopi apa yang saya pesan dan bagaimana rasanya. It’s very nice when you had that attention from the owner of the cofffee place.
Seniman Coffee bukan sekedar tempat minum kopi biasa. Di sini kita bisa menikmati atmosfir Ubud sambil menyesap kopi organik kualitas tinggi yang mereka sajikan. Semua proses penyajian kopi dilakukan dengan tangan, dan semua bisa dilihat secara terbuka, mulai dari proses roasting, menggiling dan menyeduh dilakukan dengan teknik yang sempurna. Kita bisa memilih kopi yang diinginkan dengan melihat diagram kopi yang terpampang di dinding.


Saya memesan single origin Bali Kintamani, medium dark roast, sedangkan Widi memilih Papua Wamena. Ketika pesanan datang, aroma kopinya semerbak dan membuat saya tidak sabar untuk mencicipinya. And you know what, it tastes perfect. I may say this was the best coffee I ever had, so far. And with no sugar, dicatat. Baru kali ini saya bisa menghabiskan kopi tanpa gula dan benar-benar menikmati rasanya. Aromanya kuat, dengan warna gelap menggoda dan rasanya yang segar, benar-benar kopi yang dibuat dengan seni tingkat tinggi.
Penyajian kopinya pun menarik, dengan menggunakan plat kayu panjang berwarna cerah yang dibuat khusus untuk meletakkan kopi dan pernak-perniknya. Kopi yang sudah diseduh di dalam jar/toples bertutup, gelas kecil yg imut, air putih dalam gelas bening warna hijau yang menarik, dan sepotong kue tradisional Bali sebagai komplimen. Kalau di coffeeshop kita biasa mendapat biskuit/cookies untuk menemani kopi, di sini ada jajanan pasar khas Bali, nagasari misalnya yang disajikan. Menarik, dan unik. Salah satu kearifan lokal yang mereka angkat dan patut diapresiasi.
If you had a chance to visiting Bali, and also a coffee lover, then this place definitely must be on your list. Kalau beruntung bertemu dengan ownernya bisa bertanya dan ngobrol soal kopi, atau bagaimana mereka mendirikan dan mengelola Seniman Coffee hingga menjadi seperti sekarang. Kata Widi mereka menyenangkan untuk diajak ngobrol, apalagi soal kopi. Oh, I wish I had more time to enjoy my coffee there.
Well ok then, sampai bertemu dengan cerita ngopi selanjutnya.
https://hadiyahhayati.wordpress.com

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Seniman Coffee Ubud"

Post a Comment